
Bupati Karimun, Aunur Rafiq. Foto: Istimewa
“Tahun ini [2024] adalah tahun terakhir kami memimpin Kabupaten Karimun,”
– Bupati Karimun, Aunur Rafiq –
Aunur Rafiq, akan mengakhiri masa tugasnya menjadi Bupati Karimun pada akhir tahun ini. Tepatnya pada bulan Desember 2024 mendatang.
Lantas Bagaimana langkah politiknya usai hengkang dari posisi orang nomor satu di Karimun?
Gema politik yang kerap kali muncul, jika Aunur Rafiq akan maju dalam kontestasi politik Pilgub Kepri 2024 bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Memang secara tersirat, ungkapan tersebut belum pernah terlontar dari Bupati Karimun dua periode tersebut.
Namun, setidaknya opsi itu bisa saja terjadi mengingat Golkar yang merupakan tempat dirinya bernaung masih mempunyai elektabilitas yang cukup untuk kembali memimpin provinsi Kepulauan Riau.
Paling tidak posisi Ansar sebagai Petahana masih sangat memungkinkan untuk kembali duduk pada Pilkada mendatang dengan menggaet Aunur Rafiq untuk mendampinginya.
“Kami bersahabat sejak dulu, chemistry nya juga sama. Kalau bisa bersama pak Rafiq kita happy lah bisa bekerja bersama membangun Kepri,” ungkap Ansar saat meresmikan kantor baru DPD Golkar di Karimun awal Februari 2024 lalu.
Meski begitu, histori politik yang cukup dinamis, ibarat ‘catur’ tidak menutup adanya kemungkinan lain. Hal ini sempat terjadi dalam cerita politik di Karimun.
Aunur Rafiq, sebelumnya sempat diisukan bahwa akan berpindah partai ke PDIP. Kemunculan kabar ini setelah Rafiq disematkan baju kebesaran partai berlambang banteng itu pada Rakerda PDIP provinsi Kepri, di Batam, 10 Oktober 2022 lalu.
Ia pun sempat mengklarifikasi isu tersebut. “Itu sebagai bentuk penghormatan karena hubungan dekat dengan ibu Ria. Beliau orang Karimun. Mungkin ada keinginan-keinginan lain yang tentu proses itu masih berjalan,” katanya kala itu.
Dalam beberapa kegiatannya, bahkan Aunur Rafiq mendapat banyak sekali sokongan untuk maju sebagai wakil Gubernur Kepri pada Pilkada mendatang.
Apakah hal ini bisa terjadi? Atau bahkan akan ada ‘kejutan’ yang mewarnai perjalanan politik Aunur Rafiq?