Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai Karimun menggagalkan aksi penyelundupan 12 orang PMI Ilegal dari Malaysia di perairan pulau Asam, Jumat (15/11) malam.
PMI ilegal ini sengaja dibawa masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur tidak resmi menggunakan sarana pengangkut speedboat, dengan tujuan Tanjungbatu, Kundur.
Upaya pengejaran sempat mendapat perlawanan, di mana tekong mencoba memacu kecepatan agar terhindar dari kejaran petugas.
“Tekong sempat merubah haluan dan bermanuver, tentu ini sangat berbahaya terhadap keselamatan mereka yang ada di atas kapal tersebut,” ucap Danlanal TBK, Letkol Laut (P) Anro Casanova, Minggu, (17/11).
Petugas lalu dapat menghentikan kapal speedboat tersebut di perairan Pulau Asam pada koordinat 9′ 827″ N – 103° 17′ 833″E. Dari penyergapan ini petugas turut meringkus tekong dan abk kapal.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, 12 orang PMI ilegal tersebut diketahui berasal dari Nusa Tenggara Barat.
“12 orang PMI berasal dari NTB. Akan tetapi mereka masuk ke Malaysia dari lokasi dan waktu yang berbeda – beda,” ungkap Danlanal TBK.
Ia mengatakan, para PMI ilegal ini memilih kembali ke tanah air karena mendapati hal yang dijanjikan saat akan bekerja di Malaysia.
“Semua masuk (Indonesia) dari jalur belakang, meski masuknya ke Malaysia jalur resmi, tapi karena alasan tertentu jadi tidak sesuai mereka kembali, paspor di tahan, maka secara terpaksa harus dengan jalur nonprosedural ini,” jelasnya.
Danlanal menyampaikan, keberhasilan tersebut merupakan kerjasama taktis antara Lanal TBK dengan Satpolairud Polres Karimun dan instansi terkait yang berada di Kabupaten Karimun, serta peran masyarakat dalam memberikan informasi tentang kegiatan penyelundupan PMI secara Non Prosedural ke negara Malaysia Maupun Bidang Search And Rescue (SAR).
“Penindakan ini merupakan implementasi penekanan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, dan Pangkoarmada I Laksamana Muda TNI Dr. Yoos Suryono H, bahwa agar seluruh personil TNI AL mendukung penuh salah satu diantara agenda besar 100 hari kerja Presiden RI Bapak Prabowo Subianto dalam mecegah segala bentuk kegiatan ilegal khususnya yang dilakukan di dan lewat laut, terutama yang berada di wilayah perbatasan RI dengan negara tetangga lainnya, terkhusus di wilayah perairan sekitar Kab Karimun,” tutupnya.